1. Menunda.
Ada seorang wanita single, namanya Ami. Dia adalah anak tunggal yang hanya dibesarkan sendiri oleh mamanya. Ami mempunyai usaha sendiri, yaitu sebuah toko HP. Dari toko HPnya itulah dia menghidupi dirinya dan mama yang dicintainya. Suatu hari Ami sakit demam, didiagnosa oleh dokter umum gejala typhus, sadar biaya Rumah Sakit mahal, Ami menghubungi agen asuransi
Prudential yang dulu pernah menceritakan kepada dia manfaat yang luar biasa sekali, jika mempunyai rekening di Prudential. Dia baru menyadari pentingnya rekening seperti itu jika dalam keadaan sakit seperti sekarang ini. Setelah interview dengan si agen tentang kesehatannya, aplikasi diajukan, ternyata keluar keputusan bahwa perusahaan menunda pengajuan aplikasinya selama 2 minggu, karena alasan kesehatannya saat itu. Setelah itu baru ditinjau kembali pengajuannya. Belum sampai 2 minggu, ternyata Ami masuk rumah sakit dan didiagnosa oleh dokter bahwa Ami terkena Tumor Otak. Tidak lama Ami masuk rumah sakit, dia meninggal. Berarti mamanya harus bekerja kembali, untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan bon-bon rumah sakit yang harus dia bayar. Kasihan sekali mamanya Ami.
Prudential yang dulu pernah menceritakan kepada dia manfaat yang luar biasa sekali, jika mempunyai rekening di Prudential. Dia baru menyadari pentingnya rekening seperti itu jika dalam keadaan sakit seperti sekarang ini. Setelah interview dengan si agen tentang kesehatannya, aplikasi diajukan, ternyata keluar keputusan bahwa perusahaan menunda pengajuan aplikasinya selama 2 minggu, karena alasan kesehatannya saat itu. Setelah itu baru ditinjau kembali pengajuannya. Belum sampai 2 minggu, ternyata Ami masuk rumah sakit dan didiagnosa oleh dokter bahwa Ami terkena Tumor Otak. Tidak lama Ami masuk rumah sakit, dia meninggal. Berarti mamanya harus bekerja kembali, untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan bon-bon rumah sakit yang harus dia bayar. Kasihan sekali mamanya Ami.
Moral cerita ini :
Kita sebagai anak sudah dibesarkan oleh orang tua kita, kita harus bertanya apa yang bisa kita berikan kepada orang tua kita, disaat kita sudah bisa mendapatkan penghasilan sendiri. Bagaimana perasaan orang tua kita, yang kita tinggalkan, yang mengharapkan anaknya bisa membahagiakan dia, saat anaknya dewasa, yang ternyata sekarang telah tiada. Kepada siapa lagi orang tuanya harus berharap, kalau bukan kepada tenaga dan pikiran mereka sendiri lagi, dengan bekerja kembali.
2. Sakit kritis kemungkinannya kecil.
Ada 100 orang berdiri berjajar di sisi kiri, kemudian ada 100 orang yang masing-masing membawa senapan berdiri berjajar di sisi kanan. Pada 100 senapan itu ada 1 buah yang ada pelurunya. Jika Anda adalah 1 diantara 100 orang yang berdiri di sisi kiri, lalu ada seorang agen asuransi yang menawarkan baju anti peluru, maukah Anda membelinya? Sudah pasti mau, sekalipun belum tentu kena tembak, karena kalau sampai terkena tembak siapa yang susah, yang pasti keluarga kita yaitu: istri, suami, anak, orang tua, mereka adalah orang-orang yang Anda sayangi. Kecuali untuk orang yang tidak sayang keluarga, mereka tidak akan perduli, kalau kejadian menimpa mereka, keluarga mereka akan tertimpa kesusahan atau tidak.
3. Anak muda yang menunda (Singapore).
Di Singapore ada seorang mama punya anak gadis tunggal yang sudah bekerja, ditawarin untuk mengambil rekening Asuransi Prudential sama seorang agen disana. Dibikinin proposal sama agennya katanya mau dipelajari dulu, tapi tidak dibaca, cuma disimpan di dalam laci kerjaannya. Suatu hari anak gadis itu meninggal dunia karena kecelakaan. Mamanya beres-beres rumah dan menemukan proposal rekening Prudential. Mamanya begitu senang karena mengira anaknya begitu sayang sama dia, karena sudah meninggalkan uang asuransi untuk melanjutkan hidupnya. Mamanya pergi ke kantor pusat Prudential di Singapore dengan maksud ingin klaim dengan proposal anaknya tersebut. Tapi pihak Customer Service mengatakan ini hanya proposal bukan polis asuransi. Mamanya langsung menangis, dia mengatakan waktu anaknya kecil dia biayain anaknya dari kerja dengan mencuci baju dari pintu ke pintu di salah satu apartemen di singapore. Sekarang dia harus kembali lagi mencuci baju dari pintu ke pintu kembali di usianya yang cukup tua sekarang ini.
Moral cerita ini :
Tidak boleh egois buat menabung, karena mungkin kita belum membutuhkan tabungan kita saat ini, tapi kalau sesuatu terjadi dengan diri kita mungkin tabungan kita itu berguna untuk keluarga kita yang kita sayangi, khususnya orang tua kita.
0 komentar:
Post a Comment