Per Maret 2013, dengan kekayaan USD8,5 miliar, Forbes menempatkan dia sebagai orang terkaya ke 16 di Rusia dan 131 di dunia.
Pada tahun 2000, perusahaan Oleg menjadi salah satu dari 10 produsen aluminium terbesar di dunia. Dia memerger perusahannya, Sibirsky dengan sejumlah perusahaan lainnya di seluruh dunia menjadi United Company RUSAL. Di perusahaan ini, dia pun menjabat sebagai chairman.
Berdasarkan penelusuran Okezone, Selasa (19/11/2013), pria berusia 45 tahun ini juga menaruh investasinya disejumlah perusahaanya, misanya di perusahaan investasi Basic Element.
Oleg berdamai dengan miliarder Vladimir Potanin dalam perang untuk mengendalikan Norilsk Nickel, berkat perjanjian damai dengan Potanin juga miliarder Roman Abramovich, yang menjadi pemegang saham Nikel Norilsk.
Dia juga menetap lama di London akibat kasus yang disidangkan di pengadilan dengan mantan mitra bisnisnya, Mikhail Chernoy. Beberapa sumber mengatakan bahwa Oleg setuju untuk membayar Chernoy, yang menginginkan UC Rusal, senilai USD300 juta.
Dia berhasil comeback usai bisnisnya dihantam krisis keuangan. Dia juga berhasil mengatasi masalah minimnya margin dan utang miliaran dolar dari pemerintah Rusia, bank dan kreditor lain dengan jalan restrukturisasi.
Walau begitu, dia berhasil mempertahankan mayoritas asetnya dari kreditor, termasuk perusahaan pembuat mobilnya, Gaz, serta perusahaan produsen listrik, EuroSibEnergo.
Pada tahun 2010 lalu, Rusal berhasil menghasilkan USD2,2 miliar dari IPO di Hong Kong. Walau begitu, Utang di perusahaan investasinya, Basic Element masih besar, yakni sekira USD20 miliar.
Oleg juga menjabat sebagai Vice President untuk Russian Union of Industrialis and Entrepreneurs, Chairman Russian National Committee untuk bidang International Chamber of Commerce, Competitiveness and Entrepreneurship Council.
Oleg menjadi Businessman of the Year pada tahun 1999, 2006 dan 2007 oleh Vedomosti, media bisnis yang berpartner dengan Financial Times dan Wall Street Journal.
0 komentar:
Post a Comment