Antara Setan, Takabbur dan Iman

“Hai iblis, apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu termasuk orang-orang yang lebih tinggi?” Iblis menjawab, ”Aku lebih baik dari padanya, karena engkau ciptakan aku dari api, sedangkan ia Engkau ciptakan dari tanah”. Allah berfirman, ”Maka keluarlah kamu dari surga: sesungguhnya kamu termasuk orang yang diusir. 


Dan sesungguhnya kutukan-Ku tetap padamu sampai hari pembalasan’. ”Ya Tuhanku beri aku tangguhan sampai hari mereka dibangkitkan”. Allah berfirman, ”Sesungguhnya kamu termasuk yang diberi tangguhan sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya”. Iblis menjawab, ”Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlish di antara mereka”. (Q.S. Shaad, 75 s.d. 83)

Ketika setan diperintah oleh Allah SWT untuk sujud kepada Adam, dengan ketakabburannya ia membangkang perintah tersebut. padahal ia berada dihadapan Allah SWT dan berada di dalam surge-nya.malah ia mengajukan proposal untuk menggoda manusiasebagai sarana balas dendam. Dan untuk hal itu ia harus membayar mahal,hidup kekal dalam neraka nanti,walaupun ia tahu betapa pedih siksa neraka dan betapa nikmat hidup di dalam surga. Allah SWT dengan sifat bijaksana-Nya menerima dan meyetujui proposal tersebut. Ia berikan umur panjang dan kebebasan kepadanyauntuk menggoda manusia sampai hari kiamat. Setan mulai bergerak. Ia jadikan ini sebagai mega proyek edan dan satu-satunya pekerjaan di dunia. Ia meramu berbagai macam formula, untuk merayu manusia, sehingga menemani dirinya hidup bersama di dalam neraka.

Tapi Allah SWT yang maha adil dan bijaksana memperlihatkan kasih sayang-Nya kepada manusia, hamba-Nya yang ketika bersalah memohon ampun kepada-Nya. Ia selalu memperingati bahwa setan adalah musuh yang paling nyata dan tak pernah menyerah.dan untuk itu Allah berikan satu formula penangkal: keimanan. Keimanan yang tulus, itulah antibodi bagi formula produksi setan.

Lihatlah setan memakai senjata yang pernah menghancurkan dan mengusirnya dari surga untuk menggoda manusia. Ia menimbulkan dan menghembuskan rasa takabbur ke dalam hati manusia. Sehingaga manusia lupa dari mana, untuk apa, dan mau ke mana kehidupan yang ia alami, harta yang mereka miliki, dan dan kemewahan yang mereka nikmati. Pada akhirnya ia akan berbuat kesewenang-wenangan, lupa akan eksistensi tuhanya dalam kehidupan,menjadi Fir’aun-Fir’aun penanding Tuhan.

Dan semua  ini tidak dapat dielakkan oleh manusia kecuali ia menggunakan formula penangkal pemberian allah SWT yaitu keimanan.dengan keimanan hatinya akan slalu terbuka slalu belajar mendengarkan perkataan, serta ia berusaha memahami apa yang ia dengar itu,lalu mengikuti mana yang terbaik.pada akhirnya ia menjadi tahu diri, yaitu tahu bahwa diri sendiri mustahil mampu meliputi seluruh pengetahuan akan kebenaran sehinga ia menyadari arti dirinya dan hidup dan tahu kedudukanya dihadapan tuhanya dan akhirnya takan ada ketakabburan.

Godaan setan bagai candu dalam diri manusia dan bagai kanker yang akan yang akan menjalar sedikit demi sedikitkeseluruh bagian tubuh yang berdiam disana, menguasai seluruh gerak. ”sehingga mungkin setan tak perlu menggoda orang itu untuk berbuat jahat, karena dirinya telah diselubungi oleh nafsu jahat.”

Oleh :  Indra Jaya, M.A





Artikel Terkait:

0 komentar:

Post a Comment